TAMIANG LAYANG – Peluang usaha budidaya padi varietas Inpari 32 di Kabupaten Barito Timur (Bartim) dinilai sangat menjanjikan, karena varietas ini dikenal memiliki ketahanan terhadap hama dan produktivitas yang tinggi.
“Hari ini kita buktikan di Desa Kupang Bersih, para petani berhasil membudidayakan varietas padi ini, dan hasilnya sangat memuaskan,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur, Lurikto, usai panen bersama di Desa Kupang Bersih, Kamis (26/9).
Melihat keberhasilan tersebut, Lurikto optimistis bahwa potensi yang sama juga dapat dikembangkan di beberapa kecamatan lain di Kabupaten Barito Timur.
“Asalkan para petani mau bekerja keras, pantang menyerah, serta selalu berkoordinasi dengan petugas penyuluh pertanian di desa masing-masing,” tambahnya.
Selain potensi peningkatan hasil pertanian, budidaya padi Inpari 32 ini juga memiliki dampak strategis dalam penanganan dan pengendalian inflasi daerah. Dengan meningkatkan produksi beras lokal, pasokan pangan di wilayah tersebut akan lebih stabil, sehingga mampu menekan kenaikan harga yang sering terjadi akibat kurangnya ketersediaan beras. Upaya ini juga selaras dengan program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor beras.
Lurikto menjelaskan bahwa pada tahun 2024, Kabupaten Barito Timur mendapatkan bantuan dari dana tugas pembantuan Provinsi Kalimantan Tengah melalui APBN untuk meningkatkan produksi tanaman pangan, termasuk bantuan benih padi. “Semua ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk mencapai swasembada pangan,” jelasnya.
Program tersebut sejalan dengan visi Kabupaten Barito Timur untuk memajukan ekonomi kerakyatan serta misinya dalam mengembangkan sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan yang berbasis pada keahlian dan kearifan lokal masyarakat. (cak/lia/win)
581 total, 10 kali dibaca hari ini